KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan Islam” dengan lancar. Dalam penulisan makalah ini kami tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada Bapak Aan Sutandi, S.Pd.I., M.Pd.I. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam, dan semua pihak yang telah membantu selesainya penyusunan makalah ini.Kami sadar bahwa sebagai manusia
tentu mempunyai kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu kami selaku
penulis makalah ini mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
Semoga makalah kami ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami pribadi dan para pembaca yang budiman pada
umumnya.
Tangerang, April 2019 Iqbal Maulana |
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
...................................................................... i
Daftar Isi
................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................. 3
C. Rumusan Masalah ...................................................... 3
D. Tujuan Penulisan ........................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan dan Manajemen
Pendidikan
Islam .......................................................................... 5
B. Konsep Kepemimpinan Pendidikan .......................... 7
C. Unsur-unsur Kepemimpinan Transformasional .......... 8
D. Kepemimpinan Rasulullah SAW ............................... 10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................ 14
B. Saran .......................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang berarti orang yang berkuasa.
Pemimpin pula merupakan jabatan penting dalam suatu organisasi. Baik itu
organisasi formal maupun organisasi non-formal. Sebab semua keputusan berada
ditangan seorang pemimpin, pemimpin bertugas sebagai penanggung jawab dalam
setiap kegiatan dan dalam suatu badan organisasi, serta biasanya pemimpin
memiliki lebih dari tiga orang bawahan yang membidangi setiap keahlian yang
dimilikinya.
Menurut Marno dan Triyo mengutip
pendapat Mar’at, menyatakan bahwa “pemimpin adalah seseorang yang memiliki
posisi dengan potensi tertinggi di lapangan”. Sedangkan menurut marno dan triyo
kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi orang lain atau kelompok bawahan
guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien[1].
Manajemen Pendidikan Islam dapat memunculkan beberapa pengertian dan
pemahaman diantaranya: Pertama, pendidikan Islam yang dalam prosesnya
memakai prinsip-prinsip, konsep-konsep dan teori-teori manjemen yang berkembang
dalam dunia bisnis. Kedua, pendidikan Islam yang dalam prosesnya
menggunakan prinsip-prinsip, konsep-konsep manajemen yang digali dari sumber
dan khazanah keIslaman. Ketiga, pendidikan Islam yang dalam proses
penyelenggaraannya menggunakan prinsip, konsep dan teori manajemen yang telah
berkembang dalam dunia bisnis dengan menjadikan Islam sebagai nilai yang
memandu dalam proses penyelenggaraannya.[2]
Menurut Handoko manajemen memiliki beberapa fungsi-fungsi yang berlaku
universal. Fungsi-fungsi manajerial ini sama dengan yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan kecil maupun besar, organisasi kemasyarakatan atau semi
kemasyarakatan, lembaga-lembaga pendidikan, kelompok-kelompok kerja, dan
sebagainya.[3]
Banyak sekali pada zaman
sekarang pemimpin yang tidak sesuai dengan kriteria, tidak mampu bertanggung jawab
dan sangat otoriter dalam mengambil
keputusan dan membuat setiap peraturan atau kebijakan yang akan
dijalakan oleh seluruh anggotanya.
Oleh sebab itu, kami akan
membahas dan mencari data-data untuk mengetahui apa itu pengertian pemimpin,
tugas pemimpin, kriteria pemimpin menurut Al-Qur’an dan Sunnah, serta
bagaimana kepemimpinan yang diajarkan
oleh Rasulullah SAW yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
B.
Identifikasi Masalah
1.
Kurangnya kriteria khusus yang dimiliki oleh seorang pemimpin , sehingga
kepemimpinannya tidak dapat dijalankan dengan baik.
2.
Kepemimpinan yang demokrasi akan membawa organisasi/lembaga kepada
kemajuan dan keberhasilan.
3.
Pengaruh kepemimpinan tranformasional terhadap keberhasilan manajemen
pendidikan Islam.
4.
Contoh kepemimpinan yang sesuai dengan ajaran Islam tercermin pada diri
Rasulullah SAW. Sehingga mampu membina dan membawa seluruh anggota organisasi/lembaga
kepada kemandirian dan tanggung jawab yang baik.
C.
Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan Islam?
2.
Bagaimana konsep kepemimpinan pendidikan?
3.
Adakah unsur-unsur dalam kepemimpinan
transformasional?
4.
Bagaimana kepemimpinan Rasulullah SAW. dalam pendidikan Islam?
D.
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan dalam manajemen pendidikan
Islam
2.
Untuk mengetahui konsep kepemimpinan pendidikan
3.
Untuk mengetahui unsur-unsur dalam kepemimpinan
transformasional
4.
Untuk mengetahui kepemimpinan Rasulullah SAW. Dalam pendidikan Islam
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan Islam
Menurut Hasibuan pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang
dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan[4].
Dengan kata lain pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecakapan lebih
dalam mengorganisasi dan mengendalikan individu lain (kelompok) dalam mencapai
sasaran-sasaran tertentu.
Marno dan Triyo mengutip pendapat Terry, menyatakan bahwa pemimpin
adalah individu yang mampu bekerja sama, memiliki daya tarik untuk memengaruhi
seseorang/kelompok, memiliki kecakapan khusus sehingga mampu melaksanakan
tujuan dengan baik[5].
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang/individu
yang memiliki kecakapan khusus, mampu mengarahkan, mengorganisasi dan memengaruhi
sekelompok orang atau lembaga dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan dipahami dengan segala daya dan upaya untuk mendorong dan menggerakkan semua
sumber daya manusia dan alat yang
tersedia dalam suatu organisasi.
Menurut Sigian manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan-kegiatan orang lain.
Menurut Marno dalam bukunya Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam
menyebutkan bahwa manajemen itu merupakan satu kesatuan dari beberapa unsur
yang berbeda. Diantaranya: pertama, manajemen merupakan suatu usaha atau
tindakan ke arah pencapaian melalui sebuah proses, kedua, manajemen
merupakan sistem kerja sama dengan pembagian peran yang jelas. Ketiga,
manajemen melibatkan secara optimal konstribusi orang-orang, dana, fisik, dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien.[6]
Menurut Heri Gunawan dalam bukunya Pendidikan Islam
kajian teoritis dan pemikiran tokoh menyebutkan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan
yang bernuansa Islam, dengan kata lain pendidikan Islam merupakan pendidikan
yang berdasar Islam, yang memuat nilai-nilai ajaran Islam yang mendasar.[7]
Pendidikan Islam memiliki kedudukan paling tinggi
yaitu dengan dibuktikan kepada wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah
SAW yaitu QS. Al-‘Alaq:
1-5, dimana Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk menyampaikan dan
mengajarkan Rasulullah SAW untuk membaca.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah
kemampauan dan keterampilan mengelola sumber daya manusia yang ada sesuai
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam, yaitu sesuai
dengan Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW.
B.
Konsep Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan
dalam pendidikan mengandung dua pengertian, dimana kata pendidikan menerangkan
di lapangan apa dan dimana kepemimpinan itu berlangsung, sekaligus menjelaskan
pula sifat atau ciri-ciri kepemimpinan, yaitu bersifat mendidik, membimbing dan
mengemong. Sebagaimana kata pendidikan yang menunjukkan arti yang dapat dilihat
dari dua segi, yaitu: (1) pendidikan sebagai usaha sadar atau proses mendidik
dan mengajar seperti kegiatan yang dikenal sehari-hari; (2) pendidikan sebagai
ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakekat dan kegiatan mendidik
mengajar dari zaman ke zaman atau yang membahas prinsip-prinsip dan
praktik-praktik mendidik dan mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah
berkembang begitu luas dan mendalam.[8]
Dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan pada dasarnya terdapat dan berperan
pada usaha yang berhubungan dengan proses mendidik dan mengajar serta berfungsi
sebagai usaha-usaha pengembangan pendidikan sebagai satu ilmu dengan segala
cabang-cabangnya dan ilmu-ilmu pembantunya.
Sedangkan
menurut marno dan triyo kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan
seseorang dalam memengaruhi, mengkoordinir, menggerakkan, memberikan motivasi,
mengarahkan dan memberikan pengetahuan kepada orang-orang dalam lembaga
pendidikan agar pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dapat lebih efisien dan
efektif dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tersebut.
C.
Unsur-unsur Kepemimpinan Transformasional
Unsur-unsur kepemimpinan transformasional terdiri dari empat dimensi,
yaitu idealized influence, inspirational motivation, intellectual
stimulation, dan individualized consideration.
Pertama, idealized influence dikatakan bahwa perilaku pemimpin dengan keyakinan diri
yang kuat, komitmen yang tinggi, visi yang jelas, tekun, pekerja keras dan
militan, konsisten, mampu menunjukkan ide-ide penting, besar dan agung serta
mampu menularkannya pada pengikutnya, juga mampu memengaruhi dan menimbulkan
emosi-emosi yang kuat terutama terhadap pencapaian tujuan. Melalui perilaku
ini, pemimpin memposisikan sebagai sosok ideal yang dapat dijadikan tauladan
bagi pengikutnya, dipercaya, dihormati dan mampu mengambil keputusan yang
terbaik bagi organisasinya.
Kedua, inspirational motivation artinya digambarkan sebagai perilaku pemimpin yang
mampu mengartikulasikan harapan terhadap prestasi pengikutnya, mendemontrasikan
komitmennya terhadap tujuan organisasi, dan mencoba untuk terus-menerus
mengunggah spirit pengikutnya melalui penumbuhan antusiasme dan optimisme melalui
perilaku inspirasional yang bisa untuk memotivasi.
Ketiga,
intellectual stimulation yang merupakan perilaku kepemimpinan
transformasional untuk mengupayakan peningkatan kesadaran para pengikutnya
terhadap masalah diri dan organisasi.
Keempat,
individual consideration merupakan perilaku
pemimpin transformasional
yang
mau mendengarkan dengan penuh perhatian masukan-masukan pengikutnya dan secara khusus mau
memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya terutama pengembangan karir mereka.[9]
D.
Kepemimpinan Rasulullah SAW
Dalam
Al-Qur’an Allah SWT berfirman:
يَآ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
اَطِيْعُوا اللهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِمِنْكُمْ ۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُم فِى شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ
اِلَى اللهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْكُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
ۗ ذَلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ūlil amri (pemimpin) di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.”
(QS.
An-Nisa’ 4:59).
Rasulullah SAW secara jelas menyebutkan soal kepemimpinan
dalam salah satu sabdanya, “setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan
dimintai tanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan
akan dimintai tanggung jawab
atas kepemimpinannya. Seorang suami adalah pemimpin di tengah keluarganya dan
akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang istri adalah
pemimpin dan akan ditanya soal kepemimpinannya. Seorang pelayan/pegawai juga
pemimpin dalam mengurus harta majikannya dan ia akan dimintai tanggung jawab
atas kepemimpinannya.
(HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).[10]
Berbagai teori-teori kepemimpinan yang di kemukakan
oleh para guru leadership, to some extent ditemukan pada pribadi
dan kepemimpinan Muhammad SAW. Salah satu teori dikemukakan oleh Kets de
Vries yang menyimpulkan dari penelitian klinisnya terhadap para pemimpin
bahwa sebanyak prosentase tertentu dari para pemimpin itu mengembangkan
kepemimpinan mereka karena dipengaruhi oleh trauma pada masa kecil mereka.
Muhammad SAW mengalami masa-masa sulit di waktu
kecilnya. Di usia dini beliau sudah menjadi yatim piatu. Pada kanak-kanak itu
pula beliau harus menggembala ternak penduduk Makkah. Di awal usia remaja
beliau sudah mulai belajar berdagang dengan mengikuti pamannya Abu Thalib
berdagang ke daerah-daerah sekitar Jazirah Arab.
Beberapa teori kepemimpinan lainnya juga ditemukan
pada diri Muhammad SAW. Misalnya, empat fungsi kepemimpinan (the 4 roles of
leadership) yang dikembangkan oleh Stephen Covey. Konsep ini
menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki empat fungsi kepemimpinan,
yakni sebagai perintis, penyelaras,
pemberdaya dan panutan.[11]
Perintis maksudnya adalah bagaimana upaya seorang
pemimpin memahami dan memenuhi kebutuhan
utama para stakeholder-nya, misi dan nilai-nilai yang di anutnya, serta yang
berkaitan dengan visi dan strategi, yaitu ke mana perusahaan akan dibawa dan
bagaimana caranya agar sampai ke sana.
Penyelaras adalah berkaitan dengan bagaimana pemimpin
menyelaraskan keseluruhan sistem dalam organisasi perusahaan agar mampu bekerja
dan saling sinergi. Sebagai contoh Muhammad SAW mampu menyelaraskan berbagai
strategi untuk mencapai tujuannya dalam menyiarkan ajaran Islam dan membangun
tatanan sosial yang baik dan modern.
Pemberdayaan berhubungan dengan upaya pemimpin untuk
menumbuhkan lingkungan agar setiap orang dalam organisasi perusahaan mampu
melakukan yang terbaik dan selalu mempunyai komitmen yang kuat.
Panutan artinya seorang pemimpin dapat menjadi panutan
bagi para karyawannya. Bagaimana dia bertanggung jawab atas tutur kata, sikap,
perilaku, dan keputusan-keputusan yang diambilnya. Sejauh mana dia melakukan
apa yang dikatakannya.
Masih banyak bukti-bukti kepemimpinan yang lain sebagaimana
yang dikemukakan oleh para guru kepemimpinan dan manajemen modern yang terdapat
pada diri Muhammad SAW, tentu saja kepemimpinan yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW tidak harus menunggu pembenaran dari teori-teori kepemimpinan
dan manajemen modern karena apa yang beliau contohkan telah terbukti berhasil.
Berikut beberapa gambaran bahwa pada diri Muhammad SAW
ditemukan berbagai karakter pemimpin yang dirumuskan oleh para guru leadership,
antara lain:
Rasulullah memiliki empat sifat wajib yang harus kita
yakini dengan sepenuh hati, yang telah diajarkan sejak kita masih kanak-kanak,
yaitu: Sidik, Amanah, Tabligh dan Fatonah.
Sifat-sifat dasar kepemimpinan Warren Bennis:
(1) visioner; (2) berkemauan kuat; (3) integritas; (4) amanah; (5) rasa ingin
tahu; dan (6) berani.[12]
Megaskill of leadership oleh Burt Nanus atau keterampilan-keterampilan
(skill) yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu: (1) berpandangan
jauh kedepan; (2) menguasai perubahan; (3) disain organisasi; (4) pembelajaran
antisipatoris; (5) inisiatif; (6) penguasaan interpendensi; dan (7) standar
integritas yang tinggi.[13]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemimpin adalah seseorang/individu yang
memiliki kecakapan khusus, mampu mengarahkan, mengorganisasi dan memengaruhi
sekelompok orang atau lembaga dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. pendidikan
Islam merupakan pendidikan yang berdasar Islam, yang memuat nilai-nilai ajaran
Islam yang mendasar. manajemen pendidikan Islam adalah kemampauan dan
keterampilan mengelola sumber daya manusia yang ada sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam ajaran agama Islam, yaitu sesuai dengan Al-Qur’an dan
Hadis Nabi SAW.
2. Kepemimpinan pendidikan
pada dasarnya terdapat dan berperan pada usaha yang berhubungan dengan proses
mendidik dan mengajar serta berfungsi sebagai usaha-usaha pengembangan
pendidikan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya dan ilmu-ilmu
pembantunya.
3.
Unsur-unsur kepemimpinan transformasional terdiri dari empat dimensi, yaitu
idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan
individualized consideration
4.
Beberapa teori kepemimpinan lainnya juga ditemukan
pada diri Muhammad SAW. Misalnya, empat fungsi kepemimpinan (the 4 roles of
leadership) yang dikembangkan oleh Stephen Covey. Konsep ini menekankan bahwa
seorang pemimpin harus memiliki empat fungsi kepemimpinan, yakni sebagai
perintis, penyelaras,
pemberdaya dan panutan. Sifat-sifat dasar kepemimpinan Warren Bennis: (1)
visioner; (2) berkemauan kuat; (3) integritas; (4) amanah; (5) rasa ingin tahu;
dan (6) berani.
B. Saran
Kami
mengharapkan kritik yang membangun untuk menjadi bahan pelajaran dan pengalaman
dalam proses pembuatan makalah-makalah kedepannya. Semoga kita semua selalu
mendapatkan hal-hal baik dari apa yang kita pelajari hari ini.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio,
Muhammad Syafi’i. 2009. Muhammad SAW: The Super Leader Super Manager cet.
XXI. (Jakarta: Tazkia Publishing & ProLM Center).
Gunawan,
Heri. 2014. Pendidikan Islam kajian teoritis dan pemikiran tokoh. (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya)
Marno
dan Triyo Supriyatno. 2013. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.
(Bandung: PT. Refika Aditama),
Umiarso.
2018. Kepemimpinan Transformasional Profetik. (Jakarta: Prenadamedia
Group)
Http://digilib.unila.ac.id
“Tinjauan Pustaka pemimpin dan kepemimpianan” di unduh
tanggal 23/03/2019 15.13 WIB berbasis online
[1]Marno dan
Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung:
PT. Refika Aditama, 2013), 22
[2]Marno dan
Triyo Supriatno,
Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, 2
[3]Marno dan
Triyo Supriatno,
Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,, 3
[4]www.digilib.unila.ac.id
“Tinjauan Pustaka pemimpin dan kepemimpianan” di unduh tanggal 23/03/2019 15.13 WIB berbasis
online,10
[5]Marno dan
Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung:
PT. Refika Aditama, 2013), 22
[6]Marno dan
Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, 1-2
[7]Heri
Gunawan, Pendidikan Islam kajian teoritis dan pemikiran tokoh, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 1
[8]Marno dan
Triyo Supriatno, Manajemen
dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, 32
[9]Umiarso, Kepemimpinan Transformasional Profetik, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 77
[10]Shaẖῑẖ Al-Bukhᾱrῑ dari Ibnu Umar r.a no. 893, 2409, 2558, 2751, 5188, 5200 dan Shaẖῑẖ Muslim dari Ibnu Umar no. 4724, HR. Tirmidzi; bab al-jihᾱd, HR. Abu Dawud; bab al-Imᾱrᾱt dan HR. Ahmad; bab al-Ῑmᾱn.
[11]Muhammad Syafi’i Antonio, Muhammad SAW: The Super
Leader Super Manager, (Jakarta:
Tazkia Publishing & proLM Center, 2009) cet. XXI, 20
[12]Muhammad Syafi’i Antonio, Muhammad SAW: The Super
Leader Super Manager, 23
[13]Muhammad
Syafi’i Antonio, Muhammad
SAW: The Super Leader Super Manager, 24
No comments:
Post a Comment