Manusia Basyar dan Insan


 Oleh : Iqbal Maulana 

Di dalam ilmu sosiologi pendidikan Islam, perbedaan manusia dibagi ke dalam dua macam, yaitu:

1. Manusia Basyar
Manusia basyar memiliki kesamaan lahiriah seluruh manusia secara fisiologi, biologis dan psikologisnya. Basyar lebih kepada struktur biologis dan fisiologis yang hanya ada untuk memenuhi kehidupannya, seperti kebutuhan untuk memenuhi hasrat biologisnya terhadap lawan jenis, makan, minum tidur dan mati. Manusia basyar tidaklah jauh berbeda dengan hewan, yang membedakannya hanyalah dianugrakannya akal dan pengetahuan oleh Allah SWT. Dan manusia basyar adalah makhluk yang hanya sekedar ada, artinya manusia dalam katagori basyar adalah makhluk statis atau tidak mengalami perubahan kepada arah yang lebih baik, berbeda dengan manusia insan. Bahkan jika dilihat dari perilaku buruknya maka manusia basyar akan melebihi daripada perilaku hewan (kekejaman dan buasnya). Serta perbuatan-perbuatan rendah manusia basyar tidak pernah berubah, sebab yang berubah hanya instrumennya saja. Dan apabila Manusia basyar ditiupkan kepadanya ruh Tuhan dan diajarkan kepadanya ilmu pengetahuan dan menjadikannya khalifah maka manusia basyar akan meningkat menjadi insan.

2. Manusia Insan
Manusia insan berarti manusia dalam arti yang sebenarnya, insan tidak menunjuk pada manusia biologis. Melainkan insan lebih terkait dengan kualitas dan budi luhur kemanusiaan. Jika basyar bermakna makhluk yang sekedar ada, maka insan adalah makhluk yang menjadi, ia terus-menerus maju menuju kesempurnaan (insan kamil). Insan adalah manusia yang memiliki sifat dan sikap serta fisiologis dan biologis yang baik dan selalu istiqomah dalam melakukan segala aktifitasnya bahkan dapat berbuat lebih baik dari sebelumnya (selalu meningkat). Manusia insan cenderung memiliki keistimewaan, potensi diri, keimanan dan selalu melakukan amal sholeh. Sebab jika manusia insan tidak mempergunakan potensi yang dimilikinya dengan optimal atau jika tidak beriman dan beramal sholeh maka insan akan turun derajat menjadi basyar. Manusia insan juga diajarkan kepadanya al-qur’an, memiliki kepandaian dalam berbicara, serta kemampuan berbahasa dalam menjelaskan perasaan dan pikirannya, serta dapat menanggung dan memikul beban amanah yang diberikan kepadanya dengan rasa tanggung jawab. Manusia insan pula memiliki tiga karakteristik yaitu kejadian sempurna, mempunyai keadilan dan berbuat dosa.

No comments:

Post a Comment