Pengertian, Syarat dan Rukun serta Hukum Jual Beli


Pengertian Jual Beli


Pengertian Jual Beli berasal dari kata (بَاعَ - يَبِيْعُ - بَيْعًا). artinya tukar menukar sesuatu dengan sesuatu, menurut istilah jual beli adalah suatu transaksi tukar menukar barang atau harta yang mengakibatkan pemindahan hak milik sesuai dengan Syarat dan Rukun tertentu.

Syarat-syarat Jual Beli
  1. Rukun Jual Beli : a) ada penjual; b) ada pembeli; c) ada barang atau harta yang diperjual belikan; d) ada uang atau alat bayar yang digunakan sebagai penukar barang; e) ada lafal ijab qabul, yaitu sebagai bukti akan adanya kerelaan dari kedua belah pihak.
  2. Syarat Barang yang diperjual belikan : 1) barang itu suci, artinya bukan barang najis; 2) barang itu bermanfaat; 3) barang itu milik sendiri atau milik orang lain yang telah mewakilkan untuk menjualnya; 4) barang itu dapat diserahterimakan kepemilikannya. 5) barang itu dapat diketahui jenis, ukuran, sifat dan kadarnya.
  3.  Syarat Penjual dan Pembeli antara lain: 1). Berakal Sehat; 2). atas kemauan sendiri; 3). sudah dewasa (Baligh); 4). keadaan penjual dan pembeli itu bukan orang pemboros terhadap harta.

                     Dasar Hukum Jual Beli menurut Syariat Islam

Firman Allah SWT didalam Al-Qur'an:
وَاَحَلَّ اللّهُ الْبَيْعَ وَحَرَمَ الرِّبَا

Artinya: "Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (QS. Al-Baqarah (2): 275).

Sabda Rasulullah SAW:
Artinya: "Pendapatan yang paling utama dari seseorang adalah hasil usaha sendiri dan hasil jual beli yang mabrur". (HR. Thabrani)

dengan demikian hukum jual beli didalam syariat Islam dihalalkan, dan telah mengharamkan untuk melakukan riba.

berikut adalah link pembahasan secara umum didalam akad dan dasar hukumnya: https://youtu.be/8Y7c0udXPbA

No comments:

Post a Comment